Penguatan Karakter dan Mental Positif Remaja Pesantren dengan Metode Edukasi Asik Redakan Sifat Insecure
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3400Keywords:
harga diri, insecure, kesehatan mental, pesantren, siswaAbstract
Remaja dalam fase perkembangannya rentan mengalami masalah psikososial. Masalah kesehatan jiwa yang mereka hadapi seperti munculnya rasa tidak percaya diri, kecemasan sosial, dan sifat insecure. Hal ini juga terjadi pada remaja yang ada di lingkungan pesantren atau sekolah berbasis agama. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait kesehatan mental, mengatasi rasa insecure, serta meningkatkan keterampilan koping melalui pendekatan edukasi berbasis diskusi dan komunikasi asertif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendidikan kesehatan dalam program Edukasi Asik Redakan Sifat Insecure dengan partisipan sebanyak 30 orang siswa/i di SMP Plus Ma’Arif NU Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Kegiatan pengabdian ini dibagi menjadi kedalam tiga tahap kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi (pre-posttest) dan rencana tindak lanjut. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan sebanyak 16% pada rerata nilai di berbagai aspek seperti definisi, tanda dan gejala, dampak dan cara mengatasi insecure. Kesimpulannya kegiatan ini memberikan dampak positif bagi remaja yan ada dilingkungan pesantren dilihat dari hasil evaluasi dengan adanya peningkatan pengetahuan. Rekomendasi kegiatan pengabdian selanjutnya yakni pelatihan pengembangan keterampilan sosial emosional atau strategi koping bagi siswa, kampanye akses pelayanan kesehatan jiwa masyarakat, serta pelatihan guru dan orang tua dalam mengidentifikasi masalah kesehatan mental dan penanganan masalah psikososial siswa
Downloads
References
G. W. Stuart, Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, 2nd Edition. Elsevier Health Sciences, 2022.
Y. Devita, “Prevalensi Masalah Mental Emosional Remaja di Kota Pekanbaru,” J. Keperawatan Prior., vol. 1, no. 2, pp. 33–43, 2019.
F. Kusumawati and Y. Hartono, Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika, 2011.
B. A. Keliat, Akemat, N. H. . Daulima, and H. Nurhaeni, Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC, 2011.
J. W. Santrock, Life-Span Development, 17th Editi. Mc Graw Hill, 2018.
J. W. Santrock, Adolescence, 15th Editi. New York: Mc Graw Hill, 2014.
A. Yekti et al., “Pengenalan Deteksi Dini Kesehatan Mental Santri berbasis Sistem Informasi di Pondok Pesantren,” Pros. Semin. Nas. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 3, no. 1, pp. 480–493, 2023, doi: 10.33086/snpm.v3i1.1281.
P. Muris and C. Meesters, “Small or big in the eyes of the other: on the developmental psychopathology of self-conscious emotions as shame, guilt, and pride.,” Clin. Child Fam. Psychol. Rev., vol. 17, no. 1, pp. 19–40, Mar. 2014, doi: 10.1007/s10567-013-0137-z.
R. Dapari, M. S. M. Bashaabidin, M. Hassan, N. Dom, S. Rahim, and W. W. Mahiyuddin, “Health Education Module Based on Information–Motivation–Behavioural Skills (IMB) for Reducing Depression, Anxiety, and Stress among Adolescents in Boarding Schools: A Clustered Randomised Controlled Trial,” Int. J. Environ. Res. Public Health, vol. 19, 2022, doi: 10.3390/ijerph192215362.
Machfudz, “The Degree of Mental Health of Boarding School Students Based on Islamic Psychoeducation,” Syaikhuna J. Pendidik. dan Pranata Islam, vol. 15, no. 1 SE-Articles, pp. 116–127, Mar. 2024, doi: 10.62730/syaikhuna.v15i1.7602.
D. T. Nguyen, E. P. Wright, C. Dedding, T. T. Pham, and J. Bunders, “Low Self-Esteem and Its Association With Anxiety, Depression, and Suicidal Ideation in Vietnamese Secondary School Students: A Cross-Sectional Study.,” Front. psychiatry, vol. 10, p. 698, 2019, doi: 10.3389/fpsyt.2019.00698.
S. M. Sawyer, P. S. Azzopardi, D. Wickremarathne, and G. C. Patton, “The age of adolescence.,” Lancet. Child Adolesc. Heal., vol. 2, no. 3, pp. 223–228, Mar. 2018, doi: 10.1016/S2352-4642(18)30022-1.
F. S. Lee et al., “Mental health. Adolescent mental health--opportunity and obligation.,” Science, vol. 346, no. 6209, pp. 547–549, Oct. 2014, doi: 10.1126/science.1260497.
P. Nurina and N. Hermatasiyah, “Kesehatan Mental Remaja Usia SMA Selama Pandemi Covid 19 (Studi Komparatif Pondok Pesantren Dan Sekolah Umum),” J. Consulen. J. Bimbing. Konseling dan Psikol., vol. 5, no. 2, pp. 171–179, 2022, doi: 10.56013/jcbkp.v5i2.1642.
R. Udawiyah, L. Setyawati, and C. B. J. Lesmana, “Relationship of anxiety with emotional and behavioral problem in Madrasah Tsanawiyah Hidayatullah Islamic boarding school students, Denpasar,” J. Clin. Cult. Psychiatry, vol. 1, no. 1, pp. 1–4, 2020, doi: 10.36444/v1i1.004.
S. N. N. Nauli, S. Bardosono, and L. A. Wiradnyani, “Nutritional status indicator and its correlation with mental health score among adolescents in Islamic boarding schools,” World Nutr. J., vol. 5, no. 1, pp. 95–105, 2021, doi: 10.25220/wnj.v05.i1.0013.
D. Kosika, N. Sari, and D. Kurniawan, “Hubungan Dukungan Sosial dengan Masalah Psikososial pada Remaja Awal (12-14 Tahun) di Pesantren,” Nurs. Updat. J. Ilm. Ilmu Keperawatan P-ISSN 2085-5931 e-ISSN 2623-2871, vol. 14, pp. 580–586, Sep. 2023, doi: 10.36089/nu.v14i3.1292.
A. Alfianto, I. Rahmadanty, and M. Ulfa, “Mental Health Stigma Among Generation Z Students in Salafi Islamic Boarding Schools,” J. Heal. Sci., vol. 15, pp. 283–290, Dec. 2022, doi: 10.33086/jhs.v15i03.2886.
F. Anwar and P. Julia, “The Application of Mental Health at Islamic Boarding Schools,” Proc. Int. Conf. Multidiciplinary Res., vol. 4, pp. 130–140, Jan. 2022, doi: 10.32672/pic-mr.v4i1.3760.
M. Gurning, D. Pademme, N. Mansoben, I. A. Manoppo, and T. Banna, “Pendidikan Kesehatan tentang Kesehatan Jiwa Emosional,” Berbakti J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 2, pp. 194–201, 2023, [Online]. Available: https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/JPMD/article/view/485
R. A. Atika et al., “Deteksi Dini dan Edukasi Sebagai Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Mental Pada Remaja,” Surya Abdimas, vol. 8, no. 1 SE-Articles, pp. 73–79, Jan. 2024, doi: 10.37729/abdimas.v8i1.3600.