Pengaktifan Ems (Emergency Medical System) Sederhana Dengan Metode Act F.A.S.T Terhadap Penanganan Kegawat Daruratan Pasien Stroke di Kelurahan Mamunyu
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.654Kata Kunci:
EMS (Emergency Medical System), Metode Act FAST, StrokeAbstrak
Penatalaksanaan stroke secara umum adalah menurunkan morbiditas dan menurunkan tingkat kematian serta menurunnya angka kecacatan. Waktu dari onset stroke sampai kunjungan ke rumah sakit merupakan kontributor terbesar terhadap keterlambatan sejak awal stroke akut untuk memulai pengobatan. Metode Act FAST membantu masyarakat mengenali tanda dan gejala serangan stroke dengan cepat dan membawa korban ke rumah sakit dengan segera. Tujuan pengabdian masyarakat Emergency Medical System (EMS) adalah agar setiap pasien dapat dilakukan stabilisasi, pengobatan dan transportasi yang tepat waktu ke Rumah Sakit yang menyediakan layanan perawatan medis yang dibutuhkan. Metode Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dan metode partisipatif yaitu pihak mitra ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan dengan tahapan dimulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun hasil pada kegiatan pengabdian masyarakat ini yang paing banyak berpartisipasi adalah perempuan sebanyak 17 orang (56,7%) dengan kelompok usia yang paling banyak yaitu 30-40 tahun (46%). Setelah dilakukan sosialisasi terkait faktor risiko stroke terdapat peningkatan pengetahuan kepada mitra sasaran yaitu terdapat 10 orang (33,3%) yang memiliki pengetahuan baik dan 20 orang (66,7%) yang memiliki pengetahuan cukup. Selain itu pada kegitan ini melibatkan perangkat kelurahan, 10 kepala lingkungan kelurahan Mamunyu, kader, tokoh masyarakat, Babinsa, Binmas dan Bidan penanggung jawab Posbindu. Pada kegiatan ini juga telah ditemukan bahwa masyarakat belum pernah mendpatkan penyuluhan atau pelatihan serta edukasi terkait pemanfaatan EMS dengan metode ACT F.A.S.T terhadap penanganan kegawatdaruratan pasien stroke. Selain itu pada layanan PSC 119 Kabupaten mamuju belum tersosialisasi dengan baik sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui alur pelayanan PSC 119 kabupaten Mamuju. pada kegiatan tindak lanjut pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat terbentuk satuan tugas kedaruratan masing-masing lingkungan sebagai penghubung fasilitas pelayanan kesehatan guna meminimalisir risiko akibat stroke.
Unduhan
Referensi
Purwani DR. STROKE’S HOME CARE: Pencegahan, Penanganan, dan Perawatan Stroke dalam Keluarga. Anak Hebat Indonesia; 2018.
Akbar Nur, Nur Amalia, Muhammad Jufri Badau ATS. Penyuluhan Penyakit Kusta dengan Tingkat Pengetahuan Keluarga Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Banggae II Kabupaten Majene. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2020;11(4):73–6.
Kalsum U, Nur A. Efektivitas Health Promotion terhadap upaya pencegahan kekambuhan dan kontrol asma. J Penelit Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal Heal Res Forikes Voice"). 2020;12(2).
Kalsum U, Nur A. Description of the level of knowledge, asthma prevention and control efforts in bambu and binanga health center mamuju district.
Kalsum U, Nur A. Efektivitas Health Promotion terhadap upaya pencegahan kekambuhan dan kontrol asma. J Penelit Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal Heal Res Forikes Voice"). 2021;12(2):121–4.
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et al. Guidelines for the early management of patients with acute ischemic stroke: 2019 update to the 2018 guidelines for the early management of acute ischemic stroke: a guideline for healthcare professionals from the American Heart Association/American Stroke Association. Stroke. 2019;50(12):e344–418.
Jauch, E.C., French, D. M., & McGeorge T. Prehospital Stroke Treatment (EMS Stabilization Protocols). Home Healthc Now. 2016;34(5):259–266.
AHA/ASA Guideline. Guidelines for the early management of adults with ischemic stroke. 2007. 38:1655-1711.
Blackwell TH & Kaufman JS. Response Time Effectiveness:Comparison of Response Time and Survival in an Urban Emergency Medical Services System. 2022;9(4):288–95.
Agrawal SA, Chavan SB. EMS: An android application for emergency patients. Intern J Comput Sci Inf Tech. 2014;5(4):5536–8.
Arunvijayan K, Sunny NB & Vimal V. Emergency Medical Service and Management. 2016;12551–5.
Kholis AH. Pembentukan Ems (Emergency Medical System) Sederhana Melalui 3d (Detection, Dispatch, Delivery) Dalam Meningkatkan Manajemen Pra-Hospital Pasien Stroke Di Desa Grogol Wilayah Kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. J Pengabdi Masy Kesehatan,. 2019;5(1):13–8.
Wirawan, P. R. Rehabilitasi Stroke Pada Pelayanan Kesehatan Primers. Maj Kedokt Indones. 2014;59(2):61–71.
American Stroke Association. Guidelines for the Early Management of Patients with Acute Ischemic Stroke A Guideline for Healthcare Professionals from the American Heart Association. 2016;
Jauch, E.C.,French, D. M., & McGeorge T. Prehospital Stroke Treatment (EMS Stabilization Protocols). Home Healthc Now. 2016;34(5):259–266.
NICE. Diagnosis and Initial Management of Acute Stroke and Transient IschaemicAttack (TIA). In London: National Institute for Health and Clinical Excelent; 2008.
Sari. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Terhadap Kemampuan Deteksi Dini Serangan Stroke Iskemik Akut Pada Penanganan Pre Hospital. J Kesehat PERINTIS (Perintis’s Heal Journal). 2019;6(1):74–80.
Ma J, Wang J, Zheng W, Zheng J, Wang H, Wang G, et al. Usage of ambulance transport and influencing factors in acute coronary syndrome: a cross-sectional study at a tertiary centre in China. BMJ Open. 2017;7(8):e015809.
Doggen, C. J. M., Zwerink, M., Droste, H. M., Brouwers, P. J. A. M., van Houwelingen, G. K., van Eenennaam, F. L., & Egberink RE. Prehospital paths and hospital arrival time of patients with acute coronary syndrome or stroke, a prospective observational study. BMC Emerg Med. 2016;16(3).
Fikriana R. Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. J Keperawatan Univ Muhammadiyah Malang. 2018;9(1):35–42.