Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Local Wisdom STEM pada Mata Pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama di Solo Raya
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.440Kata Kunci:
local wisdom, local wisdom-STEM, pelatihanAbstrak
Pembelajaran pada abad 21 tidak hanya menekankan pada kemampun siswa pada pemahaman konsep tetapi juga pada keterampilan untuk memecahkan masalah melalui kemampuan berpikir kreatif, kritis, dan kolaboratif. Salah satu bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan tersebut adalah pembelajaran menggunakan pendekatan STEM berbasis local wisdom. Local wisdom dalam pembelajaran ini penting untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap budaya yang melingkupinya. Namun dalam kenyataan dalam pembelajaran sehari-hari, pembelajaran STEM berbasis local wisdom masih jarang diterapkan. Hal ini didukung oleh banyak factor, termasuk salah satu diantaranya adalah belum maksimalnya pemahaman guru tentang pendekatan pembelajaran STEM berbasis local wisdom. Pemahaman guru yang baik mengenai beragam pendekatan pembelajaran sangat penting untuk kelangsungan pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran berbasis Etno-STEM. Pelatihan diikuti oleh para guru IPA dan mahasiswa. Pelaksanaan dilakukan secara daring (berupa pemaparan materi oleh tim) dan luring (berupa penyusunan perangkat bersama dengan tim). Kegiatan diakhiri dengan evaluasi dan refleksi bersama. Melalui pelatihan ini diketahui bahwa beberapa peserta sudah memiliki pemahanan awal dan dapat menyusun perangkat pembelajarannya dengan baik sedangkan beberapa yang lain masih kesulitan, oleh karena itu perlu diadakan pendampingan lebih lanjut untuk menyusun perangkat pembelajaran berbasis local wisdom-STEM kepada para peserta.
Unduhan
Referensi
M. Corlu, R. Capraro, and M. Capraro, “Introducing STEM education: Implication for education our teachers in the age of innovation,” Educ. Sci., vol. 39, no. 171, pp. 74–85, 2014.
D. W. White, “What Is STEM Education and Why Is It Important?,” Congr. Res. Serv., no. August, pp. 1–15, 2012.
N. E. Priyani and N. Nawawi, “Pembelajaran Ipa Berbasis Ethno-Stem Berbantu Mikroskop Digital Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Sekolah Perbatasan,” WASIS J. Ilm. Pendidik., vol. 1, no. 2, pp. 99–104, 2020, doi: 10.24176/wasis.v1i2.5435.
Sudarmin, W. Sumarni, S. Mursiti, and S. S. Sumarti, “Students’ innovative and creative thinking skill profile in designing chemical batik after experiencing ethnoscience integrated science technology engineering mathematic integrated ethnoscience (ethno-stem) learnings,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1567, no. 2, 2020, doi: 10.1088/1742-6596/1567/2/022037.
M. Khusniati, “Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal Dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi,” Indones. J. Conserv., vol. 3, no. 1, pp. 67–74, 2014.
S. Arfianawati, Sudarmin, and W. Sumarni, “Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis,” J. Pengajaran MIPA, vol. 21, no. 1, pp. 46–51, 2016.
A. Puspasari, I. Susilowati, L. Kurniawati, R. R. Utami, I. Gunawan, and I. C. Sayekti, “Implementasi Etnosains dalam Pembelajaran IPA di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta,” SEJ (Science Educ. Journal), vol. 3, no. 1, pp. 25–31, 2019, doi: 10.21070/sej.v3i1.2426.
W. Sumarni and S. Kadarwati, “Ethno-stem project-based learning: Its impact to critical and creative thinking skills,” J. Pendidik. IPA Indones., vol. 9, no. 1, pp. 11–21, 2020, doi: 10.15294/jpii.v9i1.21754.
F. A. Almuharomah, T. Mayasari, and E. Kurniadi, “Pengembangan Modul Fisika STEM Terintegrasi Kearifan Lokal ‘Beduk’ untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP,” Berk. Ilm. Pendidik. Fis., vol. 7, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.20527/bipf.v7i1.5630.
L. Darling-Hammond, L. Flook, C. Cook-Harvey, B. Barron, and D. Osher, “Implications for educational practice of the science of learning and development,” Appl. Dev. Sci., vol. 24, no. 2, pp. 97–140, 2020, doi: 10.1080/10888691.2018.1537791.
Parmin, Sajidan, Ashadi, and Sutikno, “Skill of prospective teacher in integrating the concept of science with local wisdom model,” J. Pendidik. IPA Indones., vol. 4, no. 2, pp. 120–126, 2015, doi: 10.15294/jpii.v4i2.4179.
Q. Agussuryani, W. Sumarni, B. Subali, and S. Saptono, “Implementation of STEM Integrated Ethnoscience-based Vocational Science Learning in Fostering Students ’ Higher Order Thinking Skills ( HOTs ),” Int. J. Act. Learn., vol. 5, no. 2, pp. 53–61, 2020.
T. M. Widyastuti and S. A. Sakti, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Work Shop di TK Srawong Bocah Yogyakarta,” Bima Abdi J. Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 56–64, 2022, doi: 10.53299/bajpm.v2i1.128.
H. HARTINI, “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Melalui Kegiatan Workshop,” J. Pedagog., vol. 8, no. 49, pp. 1–10, 2021, doi: 10.47601/ajp.41.
Wildan, “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bagi Guru,” Soc. J. Jur. Pendidik. IPS Ekon., vol. XVII, pp. 41–63, 2017.
A. Harjono, M. Makhrus, L. R. T. Savalas, and D. A. C. Rasmi, “PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARANIPA UNTUK MENDUKUNGKESIAPAN GURU SEBAGAI ROLE MODELKETERAMPILAN ABAD 21,” J. Pendidik. dan Pengabdi. Masy. Vol. 2 No. 3, Agustus 2019, vol. 2, no. 3, pp. 343–347, 2019.