Pemanfaatan Olahan Daun Kelor untuk Menekan Angka Stunting di Kelurahan Limbangan Wetan
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1949Kata Kunci:
Daun Kelor, PMT, stuntingAbstrak
Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar menangani permasalahan kekurangan gizi yang cukup besar di masyarakat terutama permasalahan stunting pada bayi dan anemia serta kekurangan energi kronis yang diderita oleh ibu-ibu hamil. Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Faktor utama pemicu gizi kurang ini yaitu asupan nutrisi yang tidak baik. Faktor utama ini biasanya dipicu oleh masalah kemiskinan. Tujuan dilakukan pengabdian ini adalah 1) untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai manfaat daun kelor untuk meningkatkan asupan gizi bagi balita yang dikemas dalam bentuk puding daun kelor; 2) mengedukasi masyarakat tentang beragam olahan daun kelor; dan 3) nilai ekonomis olahan daun kelor serta mendorong masyarakat untuk membudidayakan pohon kelor sehingga bisa dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga setiap hari. Guna mencapai tujuan tersebut, dilakukanlah sosialisasi pemanfaatan daun kelor yang dapat diolah menjadi puding dan menekan angka stunting di masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pemberian materi tentang stunting, dilanjutkan dengan pemanfaatan daun kelor untuk beragam makanan olahan. Melalui kegiatan ini masyarkat di desa Limbangan Wetan semakin teredukasi tentang beragam nilai manfaat daun kelor yang banyak mereka temukan di lingkungan sekitar mereka. Sosialisasi pemanfaatan olahan daun kelor untuk menekan angka prevalensi stunting di Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes telah dilaksanakan secara efektif. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator yang diperoleh pasca-sosialisasi. Dari indikator kemudahan dan ketuntasan materi, setidaknya 30% peserta menganggap bahwa materi yang disampaikan sangat mudah dan 45% peserta lainnya menyatakan bahwa materi mudah untuk dicerna dan dipraktikkan. Meskipun masih ada 2,5 % peserta yang menyatakan sulit. Sementara itu, pada indikator keefektivan 40 % peserta menganggap efektif dan 45% lainnya menganggap kegaitan ini efektif, sedangkan dari indikator kebermanfaatan kegiatan sosialisasi, setidaknya 77,5% peserta menganggap bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.
Unduhan
Referensi
H. I. Khoiriyah, F. D. Pertiwi, and T. N. Prastia, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019,” Promotor, vol. 4, no. 2, pp. 145–160, 2021, doi: 10.32832/pro.v4i2.5581.
M. R. Nugroho, R. N. Sasongko, and M. Kristiawan, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini di Indonesia,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 5, no. 2, pp. 2269–2276, 2021, doi: 10.31004/obsesi.v5i2.1169.
H. W. S Ridhani, K. R. A, S. Winarsih, M. Rizqy, Z. A. Achmad, and Taufikurrahman, “Pemanfaatan Ekstrak Daun Kelor Pada Produk Olahan Puding sebagai upaya Pencegahan Stunting di Pohsangit Tengah,” KARYA J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 139–144, 2022, [Online]. Available: https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/KARYA_JPM/article/view/180/153
M. Maria, Koamesah, W. R. Rara, and L. C. Olly, “Pengaruh pemberian puding sari daun kelor terhadap perubahan status gizi anak di Sd Inpres Noelbaki Kabupaten Kupang,” Cendana Med. …, pp. 521–527, 2020, [Online]. Available: http://ejurnal.undana.ac.id/CMJ/article/view/2678
R. Al Hamid, M. F. Niam, U. Islam, N. Sunan, and K. Yogyakarta, “The Role of the Community in Efforts to Reduce the Prevalence of Stunting in Kembang Village , Pacitan Regency , East Java Peran Masyarakat dalam Upaya Menekan Angka Prevalensi Stunting di Desa Kembang Kabupaten Pacitan Jawa Timur,” vol. 7, no. 4, pp. 919–929, 2023.
A. I. Y. D. Putra, N. B. W. Setiawan, M. I. D. Sanjiwani, I. A. I. Wahyuniari, and A. W. Indrayani, “Nutrigenomic and biomolecular aspect of moringa oleifera leaf powder as supplementation for stunting children,” J. Trop. Biodivers. Biotechnol., vol. 6, no. 1, pp. 1–15, 2021, doi: 10.22146/jtbb.60113.
I. Hasanuddin et al., “Edukasi Tentang Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Guna Pencegahan Stunting di Desa Cenrana Kec Panca Lautang,” J. Kreat. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 5, no. 8, pp. 2458–2466, 2022, doi: 10.33024/jkpm.v5i8.6418.
I. Pratiwi and M. Srimiati, “Pengaruh Pemberian Puding Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Produksi Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cawang Jakarta Timur,” J. Kesehat. Indones. (The Indones. J. Heal., vol. XI, no. 1, pp. 53–57, 2020.
A. dwi G. Andini, F. I. Sari, and L. Apreasta, “Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Terhadap Keterampilan Membaca Permulaan Di Kelas I SD Negeri 01 Padang Laweh Kabupaten Dharmasraya,” Cons. Educ. Couns. J., vol. 1, no. 2, p. 206, 2021, doi: 10.36841/consilium.v1i2.1180.
T. S. Tuloli, S. Basri, and S. R. Paramita, “Literasi Gizi Pada Ibu-ibu Untuk Mencegah Stunting Melalui Pemanfaatan Kelor dalam Olahan Puding di desa Permata Kecamatan Tilongkabila,” J. Pengabdi. Masy. Farm. Pharmacare Soc., vol. 1, pp. 92–102, 2022.
C. M. Annur, “Kabupaten Brebes, Wilayah dengan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi di Jawa Tengah pada 2022,” https://databoks.katadata.co.id/, 2022. [Online]. Available: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/06/kabupaten-brebes-wilayah-dengan-prevalensi-balita-stunting-tertinggi-di-jawa-tengah-pada-.