Pengelolaan Keuangan Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Berbasis Pertanggungjawaban Kepala Desa
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.477Kata Kunci:
Desa, Keuangan, PengelolaanAbstrak
Pengelolaan keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Keuangan desa dikelola berdasarkan atas asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Sedangkan pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan Bupati/Walikota untuk mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Desa. Pada dasarnya tulisan ini membahas salah satu siklus dari pengelolaan Keuangan desa yaitu Pertanggungjawaban Keuangan Desa. Tujuan dari tulisan ini adalah memberikan pengetahuan bagi aparatur desa yang terkait dengan pengelolaan keuangan desa, terutama Kepala Desa sebagai tampuk pimpinan di desa serta pertanggungjawabannya. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Pembahasan pada tulisan ini mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang pemeritahan desa, dimana kepala desa bertanggung jawab kepada camat, tetapi setelah diberlakukannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, maka kepala desa langsung bertanggungjawab kepada Bupati/walikota, yaitu terkait bagaimana pengelolaan dana desa secara baik.
Unduhan
Referensi
S. Iskandar, A. Mahmud, and M. Muslim, “KARAKTERISTIK DAN AKAR MASALAH KEMISKINAN Kasus Pada 4 Tipologi Desa di Kabupaten Sumbawa,” J. Ekon. Pembang. Kaji. Masal. Ekon. dan Pembang., vol. 11, no. 1, p. 122, 2015, doi: 10.23917/jep.v11i1.338.
M. Anwar and B. Jatmiko, “Kontribusi dan Peran Pengelolaan Keuangan Desa untuk Mewujudkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang Transparan dan Akuntabel (Survey pada Perangkat Desa di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta),” Akmenika J. Akunt. dan Manaj., vol. 11, no. 1, pp. 387–410, 2014.
N. Susilawati, Sosiologi Pedesaan. 2019.
E. Dr. Murdiyanto, Sosiologi Perdesaan Pengantar untuk Memahami Masyarakat Desa (Edisi Revisi). 2020.
I. Agusta, “Transformasi Desa Indonesia 2003-2025,” Kaji. Perhimpun. Ekon. Pertan. Indones., pp. 1–27, 2014. http://www.perhepi.org/wp-content/uploads/2014/11/Transformasi-Desa-Indonesia-2003-2025_Dr.-Ivanovich-Agusta.pdf.
N. Y. Yuningsih and V. S. Subekti, “Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Desa? Studi Kasus Desa Dengan Tipologi Tradisional, Transisional, dan Modern di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013,” J. Polit., vol. 1, no. 2, 2016. doi: 10.7454/jp.v1i2.21.
T. Lastini, E. Suhendang, and I. N. S. Jaya, “Village Typologies Analysis Based on Characteristic Variables of Private Forest,” J. Penelit. Hutan Tanam., pp. 155–168, 2011.
P. Uu, N. O. Tahun, T. Desa, and S. P. Mulyono, “Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Pasca Pemberlakuan Uu No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa,” Masal. Huk., vol. 43, no. 3, pp. 438–444, 2014. doi: 10.14710/mmh.43.3.2014.438-444.
J. Nugroho, “PERGESERAN PARADIGMA HUKUM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGAKUAN KELEMBAGAAN LOKAL BERDASARKAN PRINSIP KEADILAN (PERSPEKTIF SEJARAH HUKUM),” Transparansi Huk., vol. 3, no. 1, 2020. doi: 10.30737/transparansi.v3i1.668.