Pengembangan Wisata Religi Pasarenan Raden Abdul Jabbar di Desa Napo Laok Sampang
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.3321Kata Kunci:
Napo laok, Religi, WisataAbstrak
Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. . Desa wisata dilihat sebagai bentuk industri pariwisata yang berupa kegiatan mengaktualisasikan perjalanan wisata. Komponen produk pariwisata itu sendiri terdiri atas angkutan wisata, atraksi wisata, dan akomodasi wisata. Pengembangan wisata religi memiliki tujuan strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, memajukan ekonomi lokal,serta melestarikan budaya dan nilai-nilai spriritual. Dalam hal ini terdapat beberapa target dalam pengembangan wisata religi yaitu peningkatan jumlah wisatawan yang fokus pada peningkatan wisatawan domestik dan internasional dengan target husus seperti pelajar, komunitas sepiritual dan penggemar sejarah budaya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di tempat yang dituju yaitu pasarenan Raden Abdul Jabbar Desa Napo Laok Kecamatan Ombem. Pada saat melakukan survei lokasi wisata sudah dapat dirasakan bahwa lokasi wisata religi tersebut masih terlihat sepi. Hal ini disebabkan karena masih jarang atau sedikit wisatwan yang datang untuk berkunjung. Kebanyakan yang datang untuk mengunjungi wisata religi bhujuk Raden Abdul Jabbar adalah masyarakat sekitar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata religi Pasarenan Raden Abdul Jabbar di Desa Napo Laok, Sampang. Metode yang digunakan meliputi pembuatan konten video promosi dan validasi sejarah. Hasil menunjukkan peningkatan antusiasme masyarakat serta potensi kunjungan wisatawan melalui promosi digital. Program ini berdampak pada pelestarian budaya lokal dan peningkatan pendapatan wisata religi di desa.
Unduhan
Referensi
M. Ahda, "Pengembangan Desa Wisata Banguncipto," Jurnal Pemberdayaan, vol. 1, no. 1, pp. 89-94, 2017.
A. A. I. Andriyani, E. Martono, dan Muhamad, "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi Di Desa Wisata Penglipuran Bali)," Jurnal Ketahanan Nasional, vol. 23, no. 1, pp. 1-16.
J. Damanik, Pariwisata Indonesia Antara Peluang dan Tantangan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
M. Noor, "Pembayaran Masyarakat," Jurnal Ilmiah Civis, vol. 1, no. 2, 2011.
M. Ridwan, Perencanaan Pengembangan Pariwisata, Medan: PT. Softmedia, 2012.
A. W. Sari, "Pengembangan Objek Wisata Budaya/Religi Makam Sunan Drajat Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan," Jurnal Administrasi Bisnis, 2018.
B. Suharto dan N. Djafri, Pemberdayaan Desa Wisata Religi, Gorontalo: Ideas Publishing, 2017.
M. A. K. Tapatfeto dan J. L. D. Bessie, "Strategi Pengembangan Objek Wisata Dalam Upaya Peningkatan Kunjungan: Studi Kasus Objek Wisata Pantai Oetune Kabupaten TTS," Journal of Management, vol. 6, pp. 1-20, 2018.
T. Sutardi, Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, PT Grafindo Media Pratama, 2007.
K. Kustianingsih, "Strategi Pengembangan Objek Wisata Berbasis Kearifan Lokal Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Objek Wisata Dawuhan, Wanayasa, Banjarnegara)," Doctoral Dissertation, UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri, 2022.
L. C. Mapson, "Kesenian, Identitas, dan Hak Cipta: Kasus ‘Pencurian’ Reog Ponorogo," Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang, 2010. [Tidak diterbitkan].