Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar untuk Menghindari Anakronisme Sejarah di MGMP Kabupaten Semarang
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.2763Kata Kunci:
Anakronisme, Bahan Ajar, Guru Sejarah, Kolonial, VideoAbstrak
Kemampuan guru membuat detail pembabakan waktu atau periodesasi sejarah Indonesia masa kolonial perlu diperkuat guna menghindari anakronisme. Kompetensi pengetahuan guru harus terus diupgrade untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang kontekstual. Di samping itu, pada era perkembangan teknologi ini, kompetensi guru sejarah sebagai pendidik yang profesional juga dituntut untuk dapat menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Pembelajaran menggunakan metode dan media ajar terbarukan sesuai perkembangan kurikulum serta membuat bahan ajar yang inovatif dan kreatif akan mampu membawa hasil pembelajaran yang maksimal. Pelatihan pembuatan bahan ajar di MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sejarah di kabupaten Semarang, Jawa Tengah bertujuan untuk mengoptimalkan bahan ajar di sekolah yang disesuaikan dengan kurikulum dan perkembangan teknologi. Selain itu juga untuk penguatan pemahaman guru terhadap periodesasi sejarah Indonesia guna menghindari anakronisme sejarah. Metode yang dilaksanakan antara lain persiapan, pembentukan tim pengembangan bahan ajar, merancang media ajar berupa video, pelaksanaan kegiatan serta pemantauan dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ialah mampu menguatkan pemahaman peserta untuk menghindari anakronisme dalam menyampaikan materi sejarah Indonesia masa kolonial. Video pembelajaran sejarah yang dilengkapi unsur audio visual meliputi teks, gambar dan musik dapat membantu siswa untuk belajar sejarah Indonesia masa kolonial secara kronologis dan menarik.
Unduhan
Referensi
A. Toffler, Menciptakan Peradaban Baru: Politik Gelombang Ketiga, 2nd ed. Yogyakarta: Ikon Teralitera, 2002.
S. Wineburg, Why learn history (When it’s already on your phone). USA: University of Chicago Press, 2018.
E. J. Hobsbawm, Nasionalisme Menjelang Abad XXI, 1st ed. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1992.
Y. Hartono, “Pembelajaran yang Multikultural untuk Membangun Karakter Bangsa,” AGASTYA J. Sej. Dan Pembelajarannya, vol. 22, no. 1, 2011.
H. Hasan, Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dan Ide Dalam Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press, 2012.
S. H. Hasan, “Pendidikan sejarah untuk memperkuat pendidikan karakter,”Paramita Hist. Stud. J, vol. 22, no. 1, 2012.
N. F. Absor, “Pembelajaran Sejarah Abad 21: Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Pandemi Covid-19,” Chronologia, vol. 2, no. 1, pp. 30–35, 2020.
J. Piirto, Creativity for 21st Century Skills. Rotterdam: Sense Publishers, 2011.
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994.
N. Ahyani, Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah. Prosiding Seminar Nasional UNS. 2014.
S. Kartodirdjo, “Menggali Warisan Leluhur Untuk Memperkokoh Identitas Nasional Fungsi Pembelajaran Sejarah Dalam Pembangunan,” Surakarta, 1988.
B. Purwanto, Gagalnya Historiografi Indonesiasentris?! Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2006.
L. Asimeng-Boahene, “Creating strategies to deal with problems of teaching controversial issues in social studies education in African schools,” Intercult. Educ, vol. 18, no. 3, pp. 231–242, 2007.
?. H. Öztürk, “Problem of anachronism in history teaching: An analysis of fictional texts in social studies and history textbooks,” J. Soc. Stud. Educ. Res, vol. 2, no. 1, pp. 37–58, 2011.
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.
Kuntowijoyo, Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008.
A. Irwan, “Mencari Pendekatan Yang Lebih Historis,” in Budaya Pasar: Masyarakat dan Moralitas Dalam Kapitalisme Asia Baru, R. W. Hefner, Ed., Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia - IKAPI, 1999, pp. ix–xvii.
C. B. McCullagh, The Logic of History: Putting Postmodernism in Perspective, 1st Edition. London: Routledge Taylor & Francis Group, 2003.
K. Bashori, “Pendidikan Politik Di Era Disrupsi,” Sukma, vol. 1, no. 2, pp. 287– 310, 2018.
S. Adityara, Rizki Taufik Rakhman, ”Karakteristik Generasi Z dalam Perkembangan Diri Anak Melalui Visual”, Seminar Nasional Seni dan Desain: Reinvensi Budaya Visual Nusantara, Jurusan Seni Rupa dan Jurusan Desain Universitas Negeri Surabaya, 19 September 2019, pp. 401-406.
A.S. Sadiman, H.W. Bachtiar, S. Natakusumah, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (ed. 1). Depok: Raja Grafindo Persada, 2009.