Oemah Oeyah: Rumah Inovasi Garam Sebagai Bentuk Community Based Resources Management di Kalurahan Purwodadi, Gunungkidul

Penulis

  • M. Zaky Alfarizi Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Sonia Nada Salsabila Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Faiz Fadhilah Jalu Rozaan Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Dhara Cita Rafeinia Program Studi Manajemen Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Polituk, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Adzkia Yeza Program Studi Studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Polituk, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1978

Kata Kunci:

Community Based Resources Management, Garam, Karang Taruna, Kelompok Pemuda

Abstrak

Sebagai salah satu kalurahan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, Kalurahan Purwodadi memiliki potensi pengembangan garam yang besar, Total produksi garam di Purwodadi mencapai angka 2,2 ton per triwulan keempat tahun 2022. Sifat garam sebagai produk inelastis sempurna menjadikan garam memiliki nilai permintaan yang stabil dan cenderung lebih tahan terhadap distraksi ekonomi. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan oleh tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada dengan metode community based resources management melalui rumah inovasi garam “Oemah Oeyah” dengan Karang Taruna sebagai mitra. Sistematika alur Oemah Oeyah berupa Input, Proses (stakeholders mapping, expertise, dan role), serta output yang terbagi menjadi beberapa program yakni, sosialisasi kegiatan Oemah Oeyah kepada karang taruna Purwodadi, pembentukan pengurus Oemah Oeyah, studi banding Oemah Oeyah ke Kampung Garam Tlogopragoto, diskusi pemanfaatan kandungan garam, pelatihan marketing dan diversifikasi produk, pembentukan strategio produk, pertemuan inkubasi bisnis, sosialisasi promosi sosial media, lokakarya, dan pembuatan buku pedoman produksi garam dan tata kelola organisasi untuk Karang Taruna. Adapun hasil kegiatan adalah Karang Taruna menjadi lebih mengetahui proses produksi garam yang terstandarisasi, sistem penataan kelembagaan yang tertata, terbentuknya kolaborasi antar aktor pelaku usaha garam, serta terciptanya produk garam Oemah Oeyah yang siap jual dengan ekosistem bisnis yang lebih menjanjikan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

D. N. Widyaningsih, “MODUL 4 – Konsep Elastisitas”, 2018.

Pemerintah Kalurahan Purwodadi, “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kalurahan Purwodadi 2022”, 2022.

A. Cahyadi, “IDENTIFIKASI POTENSI PESISIR SELATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK BUDIDAYA TAMBAK GARAM”, 2020.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, “LPSPL Serang Lakukan FGD Pembahasan Rumah Tunnel Garam di Kabupaten Gunung Kidul” 2015. https://kkp.go.id/djprl/lpsplserang/artikel/38056-lpspl-serang-lakukan-fgdpembahasan-rumah-tunnel-garam-di-kabupaten-gunung-kidul (accessed January. 31, 2023).

A. Nugroho, “Upaya Mewujudkan_ Kemandirian Garam Nasional” 2021. https://www.ugm.ac.id/id/berita/21657-upaya-mewujudkan-kemandiriangram-nasional. (accessed September. 14, 2023).

T. G. Measham and J. A. Lumbasi, “Success Factors for Community-Based Natural Resource Management (CBNRM): Lessons from Kenya and Australia,” Environmental Management, vol. 52, no. 3, pp. 649–659, Sep. 2013, doi: 10.1007/s00267-013-0114-9.

M. Hasanbasri, “Pendekatan Sistem dalam Perencanaan Program Daerah,” J. Manajemen Pelayanan Kesejatan, vol. 10 no. 02, pp. 56-63, Jun. 2007.

Sofyan, “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Siswa Kelas V B SDN 4 Sintang dengan Metode Diskusi Partisipatif,” J. Pendidikan Dasar PerKhasa, vol. 3, no. 1, pp. 1-14, Apr. 2017

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-01-17

Cara Mengutip

Alfarizi, M. Z., Salsabila, S. N. ., Rozaan, F. F. J. ., Rafeinia, D. C. ., & Yeza, A. . (2024). Oemah Oeyah: Rumah Inovasi Garam Sebagai Bentuk Community Based Resources Management di Kalurahan Purwodadi, Gunungkidul. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 4(1), 77-84. https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1978