Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Sejarah Monumen Kresek Kabupaten Madiun

Penulis

  • Soebijantoro Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Madiun, Indonesia
  • Yudi Hartono Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Madiun, Indonesia
  • Khoirul Huda Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Madiun, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1079

Kata Kunci:

monument kresek, pemberdayaan masyarakat, pengembangan wisata, wisata sejarah

Abstrak

Kawasan wisata sejarah Monumen Kresek di Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun telah dikembangkan sejak 2012 sebagai sebagai wisata edukasi sejarah dan sosial. Masyarakat terlibat dalam pengembangan melalui Kelompok Sadar Wisata “Mekar”.  Masalah yang dihadapi adalah kurang dilibatkannya masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan karena belum adanya sinergi kebijakan dari para pemangku kepentingan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk merumuskan model pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata sejarah agar masyarakat dapat lebih terlibat aktif dalam pemilihan, perencanaan dan pelaksanaan pengembangan wisata yang akan mewarnai kehidupan, keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata sejarah Monumen Kresek. Metode pelaksanaannya adalah eksplorasi dan identifikasi masalah, Focus Group Discussion, workshop, dan pendampingan. Program pengabdian ini menghasilkan model pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata sejarah Monumen Kresek dengan keterlibatan aktif masyarakat sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi program pengembangan wisata. Pemberdayaan dititikberatkan pada partisipasi masyarakat dalam manajemen dan pengembangan potensi wisata.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

D.C. Andreson, The Military Aspects of The Madiun Affair. Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo., 2003.

S.H. Gie, Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan. Yogyakarta: Bentang Budaya., 1999.

Aquarta, M., & Soebijantoro., “Pengaruh Peristiwa G 30 S Terhadap Kondisi Sosiopsikologis Masyarakat Kelurahan Wungu Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun 1965-1998,” Agastya J. Sej. dan Pembelajarannya, vol. 8, no. 2, pp. 86–99, 2014, doi: http://doi.org/10.25273/ajsp.v4i02.830.

A. Jalil, “WISATA MADIUN?: Monumen Kresek Bersolek,” Solopos.com, 2018. https://www.solopos.com/wisata-madiun-monumen-kresek-bersolek-kini-jadi-lokasi-favorit-untuk-foto-prewedding-887068.

Nasikun, Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada., 2000.

F. Rahim, Buku Pedoman Kelompok Sadar Wisata. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif., 2012.

G.S. Sastrayuda, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure. Yogyakarta: AMPTA Press., 2010.

Rohim. A, Pengembangan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata. Yogyakarta:?: Pustaka Pelajar., 2013.

S. Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar., 2008.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-06-15

Cara Mengutip

Soebijantoro, S., Hartono, Y., & Huda, K. (2023). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Sejarah Monumen Kresek Kabupaten Madiun. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 3(3), 399-406. https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1079