Pengembangan Desa Wisata di Desa Selawangi
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1957Kata Kunci:
Desa wisata, Organisasi, perencanaanAbstrak
Desa wisata merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan ekonomi perdesaan. Pengelolaan desa wisata memerlukan sumber daya manusia yang mumpuni. Karena itulah, mereka memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas. Setelah mengikuti pelatihan, pengelola desa wisata diharapkan memperoleh pengetahuan dan keahlian yang relevan untuk meningkatkan kinerja usaha desa wisata. Karena itulah, tim pengabdian Universitas Siliwangi menyelenggarakan pelatihan SDM pengelola desa wisata. Peserta yang dilibatkan adalah anggota Pokdarwis Desa Selawangi, Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah FGD dan studi banding ke Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut. Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang perencanaan dan pengembangan desa wisata. Mereka juga diajari tentang cara-cara menyusun tim pengelola desa wisata. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta menilai adanya manfaat dari sesi pelatihan. Untuk tahap selanjutnya, peserta mengharapkan sesi pelatihan lanjutan.
Unduhan
Referensi
E. Sutadji, R. Nurmalasari, and A. Nafiah, “Pengembangan Potensi Wisata Kawasan Bedengan dengan Pembangunan Fasilitas Rumah Pohon Untuk Wisatawan,” JP2T, vol. 1, no. 2, pp. 107–122, 2020.
E. B. Santoso et al., “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bagi Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kampung Susu Lawu,” Sewagati, vol. 6, no. 3, pp. 322–332, 2022.
B. P. W. Nirmala and A. A. I. I. Paramitha, “Digitalisasi Desa dan Potensi Wisata Di Desa Kerta, Kabupaten Gianyar Menuju Pariwisata 4.0.,” Jurnal Karya Abdi Masyarakat, vol. 4, no. 3, pp. 350–355, 2020.
S. Sumarsono, Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.
T. H. Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE, 2012.
I. K. Sudarsana, “Analisis Kebutuhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Desa Wisata (Studi Kasus Pada Desa Wisata Jasri, Kabupaten Karangasem),” Jurnal Ilmiah Hospitality Management, vol. 10, no. 1, pp. 10–21, 2019.
M. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2008.
R. Salvatore, E. Chiodo, and A. Fantini, “Tourism transition in peripheral rural areas: Theories, issues and strategies,” Ann Tour Res, vol. 68, pp. 41–51, 2018, doi: https://doi.org/10.1016/j.annals.2017.11.003.
R. Sharpley, “Rural tourism and the challenge of tourism diversification: the case of Cyprus,” Tour Manag, vol. 23, no. 3, pp. 233–244, 2002, doi: https://doi.org/10.1016/S0261-5177(01)00078-4.
F. C. Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit ANDI, 2003.