Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Pemulung Tempat Pembuangan Akhir Sampah Di Kabupaten Sumbawa

Penulis

  • Iga Maliga Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, STIKES Griya Husada Sumbawa, Indonesia
  • Rafi'ah Rafi'ah Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, STIKES Griya Husada Sumbawa, Indonesia
  • Herni Hasifah Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, STIKES Griya Husada Sumbawa, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jpmi.10

Kata Kunci:

Pandemi Covid-19, Pemulung, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Tempat Pembuangan Akhir

Abstrak

Masalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya. Terutama bagi masyarakt yang berprofesi sebagai pemulung, apalagi dalam kondisi pandemic covid 19 saat ini. Pemerintah sudah lama menjalankan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja akan tetapi lingkungan kerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah seringkali diabaikan.. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berprofesi sebagai pemulung akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan kerja di masa pandemic saat ini. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di TPA Raberas yaitu penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Kesehatan Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja dengan cara ceramah dan diskusi. Pengabdian di lakukan di TPA Raberas Kabupaten Sumbawa, pada tanggal 20 Desember 2020 dengan melibatkan seluruh  pemulung yang ada. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman pemulung masih rendah terkait dengan kepatuhan APD  dan pengetahuan PHBS di lingkungan kerja sebesar 40.8% di kategori cukup dan 59,2% di kategori kurang. Selain meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemulung, dari kegiatan pengabdian ini mampu membangun kesadaran seluruh pemulung dan keluarganya untuk tetap menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekitar agar tetap bekerja dengan aman dan nyaman.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia 2016. 2016.

N. Hartini, A. D. Ariana, T. K. Dewi, and A. Kurniawan, “Improving urban environment through public commitment toward the implementation of clean and healthy living behaviors,” Psychol. Res. Behav. Manag., vol. 10, pp. 79–84, 2017, doi: 10.2147/PRBM.S101727.

J. K. Masyarakat, “Faktor €“ Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Pekerja Bagian Produksi Pt. Coca Cola Amatil Indonesia Centraljava,” J. Kesehat. Masy., vol. 5, no. 5, pp. 939–948, 2017.

A. Aini and M. Sriasih, “Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid 19,” J. Pengabdi. Magister Pendidik. IPA, vol. 3, no. 2, pp. 1–4, 2020, doi: 10.29303/jpmpi.v3i2.466.

H. Hafiar, P. Subekti, L. Komala, I. Bakti, and R. Romli, “Health Search Behavior by The Scavenger in The Landfill Area,” no. January, 2019, doi: 10.4108/eai.8-12-2018.2283935.

E. Rasyid, A. P. P. W. Tunggali, and M. I. Rosyidi, “Group Communication Practices of Scavenger Communities in Campaigns of Clean and Healty Living Behavior,” vol. 459, no. Jcc, pp. 57–59, 2020, doi: 10.2991/assehr.k.200818.013.

P. Thirarattanasunthon, W. Siriwong, M. Robson, and M. Borjan, “Health risk reduction behaviors model for scavengers exposed to solid waste in municipal dump sites in Nakhon Ratchasima Province, Thailand,” Risk Manag. Healthc. Policy, vol. 5, pp. 97–104, 2012, doi: 10.2147/RMHP.S30707.

M. C. Darung and G. Tarigan, “PEMULUNG RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND BEHAVIOR ABOUT CLEAN AND HEALTHY LIVING WITH INCIDENCE OF TINEA PEDIS IN SCAVENGERS.”

L. Marpaung, “Komunikasi Kelompok Pemulung Di Tpa Namo Bintang Untuk Bertahan Hidup,” pp. 1–9.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-04-01

Cara Mengutip

Maliga, I., Rafi’ah, R., & Hasifah, H. (2021). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Pemulung Tempat Pembuangan Akhir Sampah Di Kabupaten Sumbawa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(2), 37-42. https://doi.org/10.52436/1.jpmi.10